Jumat, 12 Juli 2013

Kata Kata yang Menyakiti Hati Si Dia



Mungkin menurut Anda sepele, tetapi karena sebuah kalimat saja pria bisa kehilangan kepercayaan dirinya. Berbeda dengan wanita yang cepat pulih, ia begitu lemah hingga sulit bangkit kembali saat mengalami luka batin seperti ini.
Ladies, ketahui beberapa hal sepele yang bisa bikin pria terluka berikut ini:
Membandingkannya dengan pria lain
Entah itu soal materi, fisik, sikap ataupun mantan, adalah haram hukumnya membandingkan pasangan dengan pria lainnya. Mungkin memang orang lain jauh lebih pintar atau unggul, tetapi Anda tak perlu membandingkannya di depan dia kan.
"Umumnya pria merasa sangat bersalah dan kacau ketika dibandingkan dengan pria lain. Hal ini akan berpengaruh terhadap berbagai aspek di hidupnya," ungkap seorang coach bernama Sujeiry Gonzalez, seperti dikutip dari Shine.
Terlalu banyak tapi
Saat berargumen dengan pasangan, hindari terlalu sering menggunakan kata 'tapi'. Bagi Anda hal ini biasa saja sebagai sebuah pembelaan, namun baginya bisa berarti bahwa ia telah gagal.
Menghindari kecewa, disarankan penggunaan kata 'mungkin' ketimbang 'tetapi' yang kesannya lebih halus dan membuat dia berpikir lebih panjang.
"Aku nggak butuh kamu!"
Sekali saja kalimat ini terucap dari mulut Anda, maka luka yang ia alami akan bertahan selamanya. Ia merasa tertolak. Ia merasa tidak dibutuhkan. Ia merasa tidak berharga di depan Anda.
Saat mungkin Anda merasa lebih ingin sendiri, cari cara lain mengatakan bahwa Anda ingin sendiri. Bukan dengan menolaknya mentah-mentah dan membuatnya merasa tidak dibutuhkan.
"Duh kamu ini bisanya apa sih?"
Selalu bersikaplah sportif terhadapnya. Apabila memang ia kurang mampu dalam melakukan beberapa hal, maka Anda mungkin yang lebih bisa dapat memberi contoh. Jangan buat ia malah semakin minder.
Menunjukkan body language negatif
Bahkan hal-hal kecil seperti body language bisa membuat pria terluka. Dr. Carole Liebermen, psikiater dan ahli dalam hubungan asmara mengatakan bahwa pria sangat sensitif soal hal ini. Ketika wanita menunjukkan bahwa ia bosan, ia sedih, ia tak puas, akan memukul keras sisi emosi pria.
Inilah mengapa pria seringkali takut dalam komitmen. Ketakutan tidak dapat membahagiakan pasangannya begitu menghantui dan membuatnya takut maju dalam sebuah hubungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar