Jumat, 30 Agustus 2013

Alkohol 1 dari 30 Kematian Kanker


 Kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol terkait dengan setiap 1 dari 30 kematian akibat kanker di Amerika Serikat. Kaitan tersebut tampak nyata pada kasus kanker payudara.

Sekitar 15 persen kematian akibat kanker payudara diketahui terkait dengan konsumsi alkohol. 

"Alkohol sebenarnya merupakan agen penyebab kanker tetapi tidak begitu kentara karena orang tak menyadarinya," kata Dr.David Nelson, direktur Cancer Prevention Fellowship Program. 

Orang yang sering mengonsumsi alkohol beresiko tinggi terkena kanker. Meski begitu tidak ada batasan aman untuk menggunakan alkohol, termasuk orang yang minum dalam jumlah sedang yang selama ini dinilai bermanfaat untuk jantung.

"Sebaiknya orang yang memahami mereka beresiko kanker mulai mengurangi konsumsi alkoholnya. Makin sedikit, makin rendah risikonya," kata Nelson.

Untuk mengetahui kaitan antara minum alkohol dan kanker, Nelson dan timnya mengumpulkan data dari berbagai sumber, termasuk survei nasional penggunaan alkohol.

Selain kanker payudara pada wanita, kanker mulut, tenggorokan dan esofagus adalah jenis kanker yang dikaitkan dengan konsumsi alkohol pada pria. Tiap tahunnya tercatat 6000 kematian akibat kanker tersebut.

Studi sebelumnya telah menunjukkan bahwa hobi menenggak alkohol adalah faktor risiko kanker mulut, tenggorokan, esofagus, liver, kolon, rektum, dan kanker payudara pada wanita.

Menurut para ahli dari the American Cancer Society, belum jelas sepenuhnya bagaimana alkohol meningkatkan risiko kanker.

Alkohol diyakini bertindak seperti zat kimia yang iritan pada sel sensitif dan memicu kerusakan DNA. Selain itu alkohol juga bertindak seperti pelarut untuk karsinogen lain, misalnya yang ditemukan dalam rokok, sehingga zat karsinogen itu bisa masuk sel lebih mudah. 

Alkohol juga diduga memengaruhi hormon-hormon penting, seperti estrogen sehingga meningkatkan risiko kanker payudara. 

"Jika Anda bukan peminum alkohol, jangan memulainya. Namun jika Anda adalah peminum, mulailah membatasi," katanya.

Meski alkohol terbukti terkait dengan kanker, namun tembakau masih menjadi faktor kuat dalam kematian kanker. Setiap tahunnya 100.000 kematian karena kanker dipicu oleh kebiasaan merokok.

Selasa, 27 Agustus 2013

Urin Bayi Ini Berbau Sirup Mapel

Setiap anak lahir dengan sebuah harapan. Harapan untuk hidup normal, sehat, dan layak terus berkembang seiring bertambahnya usia mereka. Harapan semakin tersemai dengan dukungan penuh orangtua dan keluarga yang merawatnya. 

Harapan dan doa itu pula yang terus dipanjatkan orang tua Janisha Floreine, bayi penderita penyakit langka Maple Syrup Urine Disease (MSUD).  Janisha yang lahir pada 2 Juli 2013 lalu kini masih tergolek lemah di ruang perawatan intensif khusus bayi (NICU) Rumah Sakit Hermina Jatinegara, Jakarta Timur.
“Adek, semangat terus ya cantik,” secuil semangat dan harapan diucapkan pasangan Daru Marhaendy (33) dan Dani Kharisma Putri (33).
Keduanya tak letih mengucap doa dan semangat untuk Janisha. Meski dinding inkubator dan sepinnya ruang NICU melingkupi Janisha, suami istri ini tak letih berkomunikasi dengan putri bungsunya.
“Dia mendengar kita. Setiap kita ajak bicara nafasnya menjadi lebih teratur dan tidak lagi berat

Memang bukan hal mudah menerima kenyataan anak tersayang menderita MSUD. Apalagi penyakit yang ditandai aroma urin berbau sirup mapel ini menurut Daru hanya diderita 3 bayi di seluruh Indonesia termasuk Janisha.
Janisha lahir dengan berat 3,2 ons dan panjang 49 cm. Semua awalnya tampak normal dan biasa, sampai menginjak hari ke-6 kulit Janisha mendadak kebiruan.
“Tidak ada tanda yang khusus. Janisha lahir normal dan kuat minum ASI. Selama kehamilan, hasil USG dan cek darah juga menyatakan tidak ada masalah,” kata Daru.
Setelah mendapat perawatan, kondisi Janisha membaik. Namun kondisi ini tak berlangsung lama, karena pada hari ke-8 Janisha mulai sering tertidur dan tidak mau minum ASI. Janisha tidak bangun meski Dani mencolek pipi putri kecilnya.
 
Khawatir puterinya terkena dehidrasi karena tertidur 24 jam, Daru membawa Janisha ke rumah sakit. Di sinilah rentetan kabar mengejutkan dimulai.
“Dokter yang menangani curiga, kalau memang dehidrasi diberi cairan infus bisa langsung teratasi. Dari situ Janisha mulai dirujuk dan menjalani serangkaian pemeriksaan, sampai positif MSUD,” kata Daru.
 
Salah satu kondisi khas Janisha, kata Daru, adalah nafasnya yang berat. Total sampai hari ini Janisha sudah 42 hari di ruang NICU dengan alat bantu nafas (ventilator) yang tak pernah lepas. Berat Janisha pun turun hingga tinggal 2,7 ons. Janisha juga sempat kejang dengan gerakan seperti orang mengayuh sepeda.

Selama di NICU kondisi Janisha cenderung naik turun. Namun dua minggu belakangan, lanjut Daru, kondisi Janisha cenderung membaik. Hal ini dikarenakan Janisha mulai mengkonsumsi susu dan suplemen khusus untuk MSUD. “Seminggu ini dia mulai merespon dengan gerakan jari. Konsumsi susunya juga meningkat, namun kalau dia muntah segera diturunkan,” kata Daru. 

Belakangan ini, kata Daru, Janisha juga mengalami ruam di daerah lipatan maupun yang mengalami gesekan. Misalnya di daerah tempat mengambil darah, menempelnya selang ventilator, atau belakang kepala yang bergesekan dengan bantal. Ruam ini juga tak mudah dihilangkan. 

Kondisi tidur Janisha, kata Daru, sebetulnya bisa dicegah bila segera mengalami skrining pasca melahirkan dan tes darah.
“Sarana kesehatan di Indonesia sangat terbatas, padahal kemampuan dokternya sudah baik. Bila tes darah bisa diselesaikan di Indonesia, tentu waktunya tak sampai seminggu. Sehingga Janisha tidak perlu sampai mengalami koma,” kata Daru yang berharap perbaikan sarana bisa cepat dilakukan demi menolong bayi lainnya.     

Penyakit langka


Maple Syrup Urine Disease (MSUD) sendiri adalah penyakit terbilang langka dan hanya diderita satu dari 180 ribu anak. Dikutip dari laman learn.genetics.utah.edu, MSUD adalah penyakit yang berpotensi mematikan karena mempengaruhi kemampuan tubuh memecah asam amino leusin, isoleusin, dan valin.

Saat tidak digunakan untuk membangun protein, tiga asam amino tersebut dipecah menjadi energi. Pemecahan dilakukan 6 protein membentuk komplek BCKD (branched-chain alpha-ketoacid dehydrogenase). Penderita MSUD kekurangan salah satu dari 6 protein yang dibutuhkan sehingga tidak bisa memecah tiga asam amino tersebut.
 
Akibatnya, asam amino masuk ke dalam darah, dan menyebabkan darah menjadi sangat asam. Tingkat keasaman yang tinggi ini mengakibatkan degenerasi sel otak yang sangat cepat, dan bisa berakhir kematian.

Gejala MSUD baru muncul tiga sampai empat hari setelah kelahiran yang normal. Gejala ini meliputi kehilangan nafsu makan, rewel, dan urin yang wangi. Aroma ini dikarenakan peningkatan asam amino di dalam tubuh. Selanjutnya bayi akan mengalami kejang dan koma di bulan pertama kehidupannya.

Bayi dengan MSUD harus menjalani pengobatan sesegera mungkin untuk mencegah kerusakan otak. Bayi harus mengkonsumsi formula khusus yang tidak mengandung asam amino leusin, isoleusin, dan valin. Saat sudah dewasa, penderita MSUD harus mengawasi pola makannya dan menghindari hidangan berpotein tinggi seperti daging, telur, dan kacang.

Kamis, 22 Agustus 2013

Makan Buah 2 Kali Sehari Usaha Tubuh Untuk Lebih Sehat






Rutin mengonsumsi buah merupakan cara untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan serat dan vitamin, serta menjauhkan penyakit dari tubuh. Bahkan, sebuah studi baru menemukan, diet buah-buahan dapat membantu mengurangi risiko seseorang mengalami penyakit aneurisma aorta perut.

Aneurisma aorta perut merupakan pelebaran daerah bawah aorta, pembuluh darah arteri yang berukuran besar dan terletak di sekitar perut. Jika tidak dirawat dan diobati secara benar, aorta pecah dan  mengakibatkan pendarahan yang berujung pada kematian.

Dalam studi baru yang dipublikasi dalam jurnal Circulation tersebut, para peneliti menganalisis lebih dari 80.000 orang yang berusia antara 46 dan 84 tahun asal Swedia. Para peserta kemudian diikuti dalam jangka waktu 13 tahun. 

Dalam periode tersebut, ditemukan 1.100 peserta yang mengalami aneurisma aorta perut. Dan 222 di antaranya mengalami pecah aorta.


Setelah menganalisis kebiasaan makan peserta, para peneliti menemukan orang yang mengonsumsi dua sajian buah per hari memiliki risiko lebih kecil mengembangkan penyakit tersebut. Mereka menentukan risiko mereka yang makan buah 25 persen lebih kecil untuk mengalami aneurisma aorta perut, dan 43 persen lebih kecil untuk mengalami pecah aorta.

Para peneliti mengatakan, kandungan antioksidan yang ditemukan dalam buah dapat membantu melawan inflamasi. Itulah salah satu faktor penting untuk melindungi seseorang dari aneurisma aorta perut.

"Konsumsi buah secara rutin dapat membantu melawan banyak penyakit pembuluh darah, salah satu yang ditunjukkan oleh studi ini adalah untuk penyakit aneurisma aorta perut," ujar ketua studi Dr Otto Stackelberg, mahasiswa epidemiologi nutrisi dari Institute of Environmental Medicine di Karolinska Institute, Stockholm.

Minggu, 18 Agustus 2013

Otak Manusia Berhasil Di Petakan





Setelah empat tahun melakukan riset, ilmuwan Allen Institute of the Brain Science berhasil membuat peta otak manusia. Peta otak manusia pertama kali di dunia itu dipublikasikan  dan bisa diakses di http://www.brain-map.org/.


Peta otak manusia itu bisa membantu ilmuwan memahami cara otak manusia bekerja. Dengan demikian, ilmuwan bisa menguraikan sebab beberapa penyakit dan mengupayakan perawatan yang sesuai.


CEO Allen Institute of the Brain Science Alan Jones mengungkapkan, peta dibuat lewat analisis menggunakan teknik Magnetic Resonance Imaging (MRI) dan variasi lainnya yang disebut Diffusion Tensor Imaging.


Otak juga dibagi menjadi bagian-bagian kecil kemudian asam ribonekleatnya (RNA) diekstrak. RNA dipakai untuk menghasilkan bacaan dari fungsi 25.000 gen yang terdapat pada genome manusia.
Dengan peta ini, pencarian seribu lokasi anatomi otak bisa dilakukan. Peta juga didukung dengan 100 juta poin data yang mengindikasikan ekspresi gen dan biokimia di setiap lokasi.

Jumat, 16 Agustus 2013

Tokophobia

Walau kehamilan adalah saat yang ditunggu pasangan suami istri, tetapi ternyata cukup banyak wanita yang merasa takut melahirkan. 

Bukan cuma ibu yang belum pernah melahirkan saja yang mengalami rasa takut ini, ibu yang sudah berpengalaman juga masih dihantui rasa was-was menjelang waktunya persalinan. 

Meski rasa takut melahirkan adalah sesuatu yang wajar, tetapi ada sebagian kecil wanita yang mengalami ketakutan berlebihan. Oleh para ahli gejala tersebut disebut dengan tokophonia. Kondisi ini dialami 1 dari 10 wanita.

Tokophobia berasal dari bahasa Yunani 'tocos' yang berarti kelahiran bayi. Berat ringannya phobia ini bermacam-macam: ada wanita yang menghindari kehamilan dan persalinan sehingga memutuskan untuk tak memiliki anak, ada juga yang memilih menunda berkeluarga. 

Ada banyak faktor yang menyebabkan seorang wanita mengalami tokophobia, antara lain karena sering mendengar cerita negatif dan trauma seputar persalinan. 

"Cerita negatif itu menyebabkan epidemi ketakutan persalinan, bahkan sebelum mereka mengandung," kata Gabrielle Targett, penulis buku A Labour of Love. 

Targett menyarankan agar calon ibu mencari informasi yang benar seputar persalinan, baik dari buku atau teman dan kerabat yang persalinannya baik-baik saja. 

Bagi wanita yang merasa tak bisa mengatasi ketakutannya, operasi caesar memang bisa menjadi alternatif untuk persalinan. Mengikuti terapi hipnobirthing juga diketahui membantu mengurangi rasa takut dan memunculkan ketenangan. 

"Wanita yang pernah melahirkan dan mengalami trauma disarankan untuk melakukan konseling dengan psikolog atau profesional sehingga rasa trauma bisa disembuhkan," kata Dr.Lisa Phillips-Leece, psikolog.

Kamis, 15 Agustus 2013

Kabel “Charger” iPhone dan Macbook yang Rusak

Untuk memiliki perangkat canggih keluaran Apple seperti iPhone, iPad dan atau Macbook tidak hanya memerlukan kocek besar untuk membelinya. Tapi juga harus mempersiapkan biaya yang tak kalah besarnya dalam perawatan dari setiap komponen yang menyertainya. Bagi sebagian orang, tampilan muka atau case menjadi hal penting untuk selalu terlindungi dari segala resiko yang dapat menyebabkannya rusak. Namun, bagi saya charger/adapter/magsafe atau pengisi daya dari tiap perangkat itu tak kalah penting agar tetap terjaga fungsinya.

Berdasarkan pengalaman pribadi, saya selalu bermasalah dengan kabel chargeriPhone dan Macbook yang saya miliki. Keduanya nyaris terputus akibat penggunaan yang sembarangan dan terlampau sering. Awalnya saya berpikir praktis, jika rusak beli saja yang baru! Tapi, setelah melihat harga pengisi daya kedua gadget tersebut—iPhone dan Macbook—saya mengurungkan niat untuk berpikir membeli yang baru kecuali memang benar-benar sudah hancur. Bayangkan saja, harga baru untuk sebuahcharger Macbook sekitar Rp 1.000.000 dan charger iPhone sekitar Rp 300.000 - Rp 400.000!

Sebenarnya bisa saja membeli yang KW, tapi sangat beresiko. Pemberitaan akhir-akhir ini cukup membuat ngeri untuk membeli charger palsu. Akhirnya saya mencari cara agar kabel charger iPhone dan Macbook tetap terjaga meski hampir putus karena komponen kabel-kabel kecil di dalamnya sudah terurai keluar. Saya mencoba dengan membalutnya dengan selotip atau lakban berwarna hitam. Namun, hanya bertahan beberapa minggu saja karena perekat pada selotip atau lakban jenis tersebut tidak cocok dengan bahan kabel charger kedua gadget itu.

Harga charger yang mahal membuat saya terus berusaha mencari cara lain untuk mengatasi masalah ini. Masih dengan alat yang sama yaitu selotip, kali ini saya mencoba membalutnya dengan selotip yang biasa digunakan untuk pipa paralon atau selotip PVC dan atau seal tape—sesuai info dari mas Daniel Setiawan di kolom komentar tulisan ini. Bahan selotip yang lunak seperti karet dan memiliki daya rekat yang cukup kuat di material luar kabel charger, ternyata membuatnya bertahan lama. Hampir setengah tahun sudah saya menggunakan selotip jenis ini untuk membalut kabel charger iPhone dan baru-baru ini saya juga membalut kabel charger Macbook yang bernasib serupa, yakni komponen kabel yang terurai keluar.
Berikut langkah membalut kabel charger kedua gadget besutan Apple tersebut:

Rabu, 14 Agustus 2013

Cara Pilig Gatget Untuk Si Kecil

Banyak orang tua yang saat ini sudah memperkenalkan gadget kepada sang buah hati sejak usia dini, ada orang tua yang memberikan gadget untuk bermain game, ada yang mengajarkan untuk menerima atau melakukan panggilan, dan sebagainya.

Namun namanya anak-anak, terkadang banyak diantara mereka yang tidak bisa merawat atau menggunakan gadget dengan baik. Hal tersebut yang kadang membuat orang tua menjadi bingung dalam memilih gadget yang tepat untuk sang buah hati.

Kali ini JalanTikus akan memberi tips memilih gadget untuk buah hati, khususnya bagi para orang tua yang ingin memberikan gadget kepada anaknya.

Harga dan fitur
Sesuaikan harga dan fitur dari gadget yang ingin kalian beli, dengan umur dan kebutuhan anak kalian. Memang dengan membeli gadget yang canggih dapat digunakan untuk jangka panjang, tetapi belum tentu anak kalian bisa menjaganya dengan baik untuk jangka waktu yang lama.

Pilih gadget yang mempunyai daya tahan tinggi
Sangat disarankan bagi para orang tua untuk memilih gadget yang mempunyai daya tahan tinggi untuk anak kalian, dengan begitu gadget yang dipakai anak kalian tidak akan mudah rusak. Saat ini di pasaran sudah banyak tersedia gadget tahan banting, air, dan debu.

Memilih gadget sesuai kebutuhan anak
Saat ini banyak tersedia perangkat yang dilengkapi dengan teknologi tinggi, namun tentu bisa kalian dapatkan dengan harga yang cukup mahal. Sangat sayang bila kalian memberikan sang buah hati gadget dengan teknologi tinggi, namun hanya dipakai untuk bermain game saja.

Senin, 12 Agustus 2013

Anak tesedak Saat makan

Tersedak merupakan kondisi yang berbahaya, terutama pada anak-anak. Kondisi ini bahkan termasuk salah satu penyebab kematian, khususnya pada anak yang berusia 3 tahun atau lebih muda. Tersedak menjadi bahaya karena benda atau makanan penyebab tersedak dapat menghalangi jalan napas.
Namun, terkadang tersedak tidak dapat dihindari karena sistem mekanik pada anak belum sempurna. Terlebih menurut American Academy of Pediatrics, anak masih menggunakan mulutnya untuk mengeksplorasi lingkungan sekitarnya.

Oleh karenanya bukan hal aneh jika benda-benda yang bukan makanan pun dimasukkannya ke dalam mulut. Makanan, mainan, dan uang koin adalah hal-hal yang paling sering menyebabkan anak tersedak.
Untuk menghindari akibat-akibat berbahaya dari tersedak, orangtua dan pengasuh harus mengetahui apa yang harus dilakukan dalam menghadapi kasus ini.
Dokter anak di Mayo Clinic Child's Center, dr Grace Arteaga, mengatakan bahwa ketika anak tersedak atau menelan sesuatu yang berbahaya, orangtua atau pengasuh sering kali memberi minum atau makan untuk mendorong benda asing tersebut masuk ke dalam lambung. Padahal sebenarnya itu tidak dianjurkan.
"Selain itu, tindakan memaksa anak untuk muntah juga kurang tepat. Sebaliknya, anak perlu dibawa ke dokter atau unit gawat darurat," imbuhnya.

Jika anak terbatuk-batuk setelah menelan sesuatu, suruh dia untuk melanjutkan batuknya dan jangan menyuruhnya untuk berhenti. Namun apabila anak tidak bisa batuk lagi dan semakin sulit untuk bernapas, sebaiknya segera gunakan prosedur "five and five" sebagai pertolongan pertama dalam kasus tersedak:
1. Pertama, berikan lima tepukan antara tulang belikat anak dengan tumit telapak tangan Anda.

2. Selanjutnya, berikan lima tekanan pada perut (juga dikenal sebagai manuver Hemlich). Untuk bayi, lakukan penekanan pada dada karena menekan perut dapat menyebabkan cedera.

3. Lakukan bergantian antara tepukan pada punggung dan tekanan pada perut atau dada sampai tenggorokan tak lagi tersumbat. Pada saat yang sama, seseorang sebaiknya memanggil bantuan medis.
Pada bayi, orangtua bisa meletakkan bayi dengan posisi telungkup dan kepala lebih rendah. Kemudian tepuk lembut punggung bayi menggunakan tumit telapak tangan. Kombinasi antara gravitasi dan kekuatan dari tepukan tangan akan mengeluarkan obyek yang menghalangi saluran pernapasan bayi.
Selain itu sebaiknya orangtua tidak memasukkan jari ke rongga mulut anak karena dapat membuat benda tersebut semakin masuk ke dalam saluran pernapasan.

Kamis, 08 Agustus 2013

Cegah Berat Badan Naik Saat Lebaran

Meskipun puasa mengharuskan kita untuk tidak makan dan minum selama sekitar 13 jam, namun usai Lebaran banyak orang menyadari berat badannya naik. Mengapa demikian?


Hal ini justru dipicu oleh pola makan saat berpuasa. Banyak orang yang menjadikan momen buka puasa untuk makan sebanyak-banyaknya. Kemudian, saat berpuasa orang cenderung memilih makanan yang lebih istimewa ketimbang biasanya. Survei sederhana yang dilakukan tim Jakarta Food Editor's Club terhadap 30 responden menunjukkan, gorengan dan minuman manis masih jadi menu favorit untuk berbuka puasa.

Ketika Lebaran tiba, hidangan yang melimpah juga didominasi makanan bersantan, berlemak, dan berkalori. Kue kering dan cake yang Anda nikmati, meski ukurannya kecil, tetapi menyumbang jumlah kalori yang sangat tinggi.

Agar berat badan tetap terjaga selama puasa dan Lebaran, kuncinya memang pada cara makan dan memilih makanan yang lebih sehat. Misalnya, karena kalori diperoleh dari karbohidrat, protein, dan lemak, batasi konsumsi makanan yang mengandung tiga komponen tersebut. Triknya bisa dengan makan dengan piring kecil, dan makan perlahan-lahan supaya kenyangnya lebih terasa.

Kemudian, jangan lupakan menu sayur dan tambahan buah-buahan ke dalam menu Lebaran. Memang agak sulit mengatur menu makanan ini, karena menu khas Lebaran umumnya opor ayam, rendang, dan sambal goreng kentang. 

"Menu Lebaran jarang ada sayur, paling sayur labu siam. Kentang saja dibikin sayur (padahal mengandung karbohidrat)," papar Andriyani Wagianto, Nutrition & Health Manager PT Unilever Indonesia, saat bincang-bincang di Dapur Unilever Food Solutions, Menara Duta, Kuningan, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Namun jika Anda bertekad untuk memilih menu yang sehat, sayur dan buah-buahan wajib diupayakan. "Makan sayur ini untuk mengimbangi makanan berlemak yang kita konsumsi, dan selain itu supaya kita tidak sembelit," tambah Niknik, demikian sapaan perempuan ini.

Trik lain supaya tidak makan berlebihan adalah mengudap buah-buahan sebelum makan berat, sehingga perut sudah terasa kenyang sebelum makan berat. Tahan keinginan Anda untuk bolak-balik ke meja makan untuk menambah makan. Tunggu beberapa saat untuk mengetahui apakah Anda memang masih lapar atau tidak.

Selasa, 06 Agustus 2013

Ponsel yang Terendam Air






Musim banjir menyerang Jakarta. Genangan air muncul di berbagai tempat.

Di saat seperti inilah, entah ketika sedang sibuk memindahkan perabotan di rumah yang kemasukan air atau ketika berkendara di jalanan, ponsel yang dibawa sehari-hari rawan terpapar air atau bahkan terendam ke dalamnya.

Nah, apa yang bisa dilakukan apabila hal itu terjadi? Berikut ini langkah-langkahnya.

1. Segera ambil ponsel dari dalam air

Meski kelihatannya tertutup rapat, air dapat dengan mudah merembes ke dalam ponsel dalam waktu yang sangat singkat. Perbedaan waktu beberapa detik pun bisa menentukan hidup-mati gadgetAnda.
Karena itu, keluarkan ponsel dari air sesegera mungkin, lalu langung matikan untuk mencegah korsleting (hubungan pendek arus listrik). Jangan nyalakan dulu sebelum dikeringkan.

2. Jangan coba mengambil ponsel terendam air yang sedang di-charge dan terhubung ke colokan listrik 
Alasannya, listrik mungkin masih menyala dan bisa mengalir ke air di sekitar ponsel. Niatnya menyelamatkan ponsel, alih-alih jiwa sendiri bisa terancam. Matikan aliran listrik rumah terlebih dahulu, kemudian minta bantuan profesional.

Apabila ponsel jatuh ke air saat tidak sedang terhubung ke colokan listrik, silakan membaca langkah selanjutnya.

3. Segera keringkan ponsel dengan handuk atau kain, kemudian lepas semua cover dan baterainya

Ini adalah salah satu langkah yang paling penting. Kebanyakan komponen elektronik di dalam ponsel bisa selamat meskipun terkena air, asalkan tidak ada aliran listrik dari baterai. 

Minggu, 04 Agustus 2013

Kendalikan Hasrat Belanja

Tawaran diskon di hampir semua pusat perbelanjaan memang sulit untuk ditolak. Alasan kebutuhan untuk tampil menarik di hari raya menjadi pembenaran bagi kita untuk berbelanja habis-habisan, terlebih uang THR sudah siap di kantong.

Tetapi, berhati-hatilah jika Anda tidak bisa mengerem keinginan untuk berbelanja. Apalagi jika Anda cenderung membeli barang-barang yang tidak diperlukan hanya karena tidak tahan melihat barang-barang "lucu" di toko. Boleh jadi Anda termasuk dalam kelompok shopaholic alias si gila belanja.  

Hasrat belanja yang sulit dikendalikan bisa menjerumuskan kita pada berbagai masalah, baik itu emosional atau finansial tentunya. Namun seperti halnya perokok, tidak mudah bagi si gila belanja untuk melepaskan kebiasaan buruk tersebut. 

Apa yang sebenarnya menyebabkan orang menjadi  shopaholic? Sebuah studi baru asal San Francisco State University mengindikasikan, beberapa kelakuan menyimpang mungkin memicu belanja berlebihan. 

Peneliti studi yang juga profesor psikologi Ryan Howell mengatakan, banyak studi yang menunjukkanshopaholic berhubungan dengan nilai materialistis. Namun studi-studi tersebut belum menunjukkan alasan mengapa demikian. "Studi ini membantu menjelaskan, kenapa orang materialistis cenderung berbelanja dengan kompulsif," ujarnya.

Studi yang dipublikasi dalam Journal of Economic Psychology ini menyatakan, kecanduan belanja bukan berhubungan dengan jenis kelamin, kepribadian, usia, atau pendapatan, melainkan dengan pengelolaan kartu kredit yang buruk. Menurut para peneliti, shopaholic biasanya tidak membayar tagihan kartu kredit tepat waktu dan cenderung abai pada peraturannya.

"Karena kartu kredit memungkinkan orang untuk belanja tanpa memilihat uang secara fisik, maka pola pikir orang yang berbelanja dengan kartu kredit mungkin berbeda dengan orang yang tidak," jabar para peneliti.

Studi ini melibatkan 1.600 orang yang ditanyai tentang pengelolaan uang, kebiasaan berbelanja, dan apapun yang menunjukkan tingkat materialitis mereka. Mereka yang shopaholic mengaku lebih segar setelah berbelanja. Mereka percaya berbelanja membantu mereka lebih percaya diri dan menunjang penampilan, reputasi, dan hubungan mereka.

Dalam buku An Unquiet Mind, psikolog Kay Redfield Jamison mendeskripsikan apa yang ada dalam pikiran shopaholic: "Saat sedang "tinggi", aku tidak khawatir akan uang. Uang akan datang dari mana saja. Aku berhak mendapat uang, Tuhan akan memberinya."

Sementara itu, studi tahun 2005 asal Kroasia menunjukkan sekitar dua hingga delapan persen dari populasi dunia mengalami gangguan berbelanja kompulsif. Dan seringnya, gangguan ini dipengaruhi oleh mood, kecemasan, dan gangguan makan. Sehingga terapi dengan antidepresan terbukti bermanfaat bagi mereka.

Meski gangguan psikologi mungkin menjadi akar masalah kecanduan berbelanja, para peneliti menyarankan mereka untuk belajar mengelola kartu kredit mereka. "Anda dapat mengontrol perilaku berbelanja Anda dengan memberikan perhatian pada kartu kredit dan memeriksa apakah Anda berbelanja hanya demi alasan emosional belaka," pungkas para peneliti.